Bimbingan Konseling 17+ Dan Bimbingan Komprehensif


Monday, 29 March 2021
Nama : Ahmad Wildan Sahuri Ramdani
Kelas : PBA 6A
Mata Kuliah Bimbingan Konseling
Resume Konsep BK 17 + Dan BK Komprehensif
Pola Bimbingan Konseling pola 17+ adalah program bimbingan dan konseling /
pemberian bantuan kepada peserta didik melalui 6 bidang bimbingan, 9 layanan, dan 6
layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.
Bimbingan komprehensif merupakan pengembangan dari pola bimbingan dan
konseling 17+, Dimana pola 17 + masuk kedalam bagian bimbingan komprehensif.
Dengan adanya bimbingan komprehensif di harapkan dapat membuat dan memajukan
bimbingan dan konseling ke arah yang lebih baik. 
a. Sejarah Lahirnya BK 17+
Sejak tahun 1993 penyelenggaraan pelayanan Bimbingan Konseling (BK)
memperoleh perbendaharaan istilah baru yaitu BK Pola-17. Hal ini memberi warna
tersendiri bagi arah bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung BK di jajaran
pendidikan dasar dan menengah. Pada abad ke-21, BK pola 17 itu berkembang menjadi
BK Pola-17+. Kegiatan BK ini mengacu pada sasaran pelayanan yang lebih luas,
diantaranya mencakup semua masyarakat.1
Layanan konsultasi merupakan salah satu jenis layanan dari BK Pola-17+.
Layanan konsultasi dan layanan mediasi merupakan layanan hasil pengembangan dari
BK Pola-17+. Dengan adanya pengembangan dari layanan ini, maka layanan konsultasi
dan layanan mediasi secara otomatis menjadi bidang tugas konselor dalam pelayanan
Bimbingan Konseling, khususnya pelayanan BK di sekolah.
Program layanan bimbingan konseling tidak dapat berjalan dengan efektif apabila
tidak didukung dengan profesionalismenya guru BK tersebut dalam melayani siswanya
dengan terprogram secara efektif apabilang kurang atau tidak didukung faktor lain,
misalnya faktor pengalaman bekerja. Layanan konseling yang diberikan kepada peserta
didik untuk belajar dengan efektif.
b. Sejarah BK Komprehensif
Bimbingan dan konseling merupakan ilmu terapan yang selalu berkembang
mengikuti perubahan kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Pada saat ini
bimbingan dan konseling di Indonesia secara dinamis mengikuti berbagai perubahan
kondisi diatas. Salah satu dinamika perkembangannya adalah dengan mengadaptasi model
bimbingan dan konseling komprehensif sebagai respons terhadap tuntutan perubahan
kondisi masyarakat.2
Model bimbingan dan konseling komprehensif merupakan model mutaakhir yang
dikembangkan oleh ASCA (American School Counselor Association). Model ini mulai
dikembangkan sejak tahun 1997 (Tyson, 2004, p. 221). Model ini merupakan gerakan
reformasi pendidikan yang mencangkup undang-undang tentang pendidikan dasar dan
menengah di Amerika Serikat serta undang-undang “no children left behind” (Bower &
Hatch, 2002, p. 8).
Bimbingan dan konseling komprehensif dirancang untuk merespons berbagai
persoalan yang dihadapi oleh konselor di setting sekolah. DeVoss mengatakan
berdasarkan laporan ASCA dan beberapa penelitian bahwa konselor di sekolah
mengalami berbagai masalah antara lain: kurangnya dukungan administrasi BK, tidak
memiliki arah yang jelas pada ekspetasi dan tujuan program, tidak mendapatkan
pengakuan dan penghargaan, kurang ada kontrol dalam pelaksanaan program harian, serta
banyak mengerjakan tugas-tugas non-profesional (DeVoss, 2004). 

Ditulis oleh :
Ahmad Wildan Sahuri Ramdani 
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Media Sosial : 
Email : ahmad.wildanda.13@gmail.com
Yt : Ahmad Wildan Sahuri Ramdani
IG : ahmadwildansr13
FB: Ahmad Wildan Sahuri Ramdani
Tw: Awsr Telkomsel13
WA : 081382619957

Komentar