Konsep Komponen Bimbingan Konseling
Monday, 22 March 2021
Nama : Ahmad Wildan Sahuri Ramdani
Nim : 191220029
Kelas : 6A
Dosen : Ust. Peni Ramanda, M.Pd
Tugas Resume : Konsep Komponen BK
"KONSEP KOMPONEN BIMBINGAN DAN KONSELING"
PENDAHULUAN
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan suatu kegiatan terstruktur yang berasal dari guru BK kepada suatu lembaga sekolah. Layanan yang terdapat dalam setiap sekolah ada kemungkinan terdapat perbedaan. Layanan tersebut tidak semena-mena diberikan dengan bentuk yang sama terhadap setiap sekolah, karena layanan yang berasal dari guru BK berbentuk proporsional. Dengan artian kadar setiap sekolah pasti berbeda permasalahan pun berbeda, yang pasti solusi untuk semua itu akan berbeda pula. Namun dari perbedaan tersebut secara global sama, hanya dalam bentuk pengaplikasian saja lah berbeda.
Struktur komponen layanan bimbingan konseling secara global dibagi menjadi empat bagian diantaranya layanan dasar bimbingan,layanan responsif, layanan perencanaan individual,dan layanan dukungan system. Dari semua kategori tersebut, guru BK memiiki wewenang untuk memberikan bentuk atau aplikasinya kepada sekolah utamanya peserta didik sesuai kebutuhan mereka. Disesuaikan dengan masalah dan kekurangan dari lembaga dan peserta didik yang ada disekolah tersebut.¹
¹(https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/rizqan/5bcfc3ee677ffb7eae79e9b3/komponen-layanan-bimbingan-dan-konseling)
*Komponen Program BK*
1.Layanan Dasar merupakan suatu layanan yang diberikan kepada konseli untuk mengoptimalkan potensi yang ada di dalam diri konseli secara sistematis dan sebagai pemenuhan kebutuhan konseli (Siswa) secara nyata dalam mencapai suatu kemandirian.
Tujuannya adalah untuk memfasilitasi siswa dalam mengembangkan dirinya untuk mencapai tujuan hidupnya, salah satunya adalah tujuan akademik. Layanan dasar ini dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan tugas- tugas perkembangan.²
²http://alrizput.blogspot.com/2015/02/jenis-jenis-layanan-bimbingan-dan.html?m=1
2.Pelayanan Responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik yang menghadapi kebutuhan dan masalah dan memerlukan pertolongan segera pertolongan segera supaya tidak menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya.
Tujuannya adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi peserta didik yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah pribadi-sosial, karier, dan atau masalah pengembangan pendidikan.³
³(https://konseling.bpkpenaburjakarta.or.id/2-pelayanan-responsif-responsive-services/)
3. Layanan Perindividu adalah Pendapat Sofyan Willis “konseling individu adalah pertemuan konselor dengan
konseli secara individual, dimana terjadi hubungan konseling yang bernuansa rapport dan
konselor berupaya memberikan bantuan untuk pengembangan pribadi konseli dan konseli dapat mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapinnya”⁴
⁴Sofyan S.Willis. (2013). Konseling Individual Teori dan Praktek.Bandung : Alfabeta. Hlm. 158.
Masalah yang bersifat pribadi dan rahasia.⁵
⁵M. Umar & Sartono. (1998). Bimbingan dan Penyuluhan.Bandung : Pustaka Setia. Hlm. 152.Diperkuat oleh Tohirin, konseling individu bisa diartikan proses membatu dari konselor kepada (klien) mendapat apa yang menjadi tujuan masalah dan
upaya mengembangkan pribadi klien dalam menjadikan diri klien yang bisa beradaptasi dan dapat melakukan penyesuaian dengan lingkungan sosial dengan normal.⁶
⁶Tohirin.(2008). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Raja
Grafindo Persada. hlm. 26.
Dan al-qur’an menerangkan adanya konseling dalam dengan firmannya :
Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang
lalim selain kerugian” (QS: Al-Isra’: 8 )⁷
⁷Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahnya (Jakarta : Intermasa, 1986), hlm. 437.
Tujuannya adalah Terciptanya pribadi individu yang dapat menjalankan kehidupan sehari-harinya
dengan baik serta menghadapai dan mampu untuk mengentaskan masalah yang mengganggu
kehidupannya baik lingkungan keluarga maupun sosial.
Azas layanan konseling Keikhlasan adalah hal yang penting untuk melakukan proses konseling, dengan cara ini memulai adanya rasa saling sukerela sehingga terbangun jalinan yang baik antar klien dan konselor. Asas-asasnya akan memperlancar untuk tersenggaranya hubungan antara klien dan
konselor, yaitu:
1) Asas Kerahasiaan;.
2) Asas Kesukarelaan
3) Asas Kenormatifan dan Keahlian⁸
⁸Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:Rineka Cipta.2004), hlm.
114-120.
B. Prinsip Bimbingan Konseling
Shertzer dan Stone (1981) menyatakan bahwa prinsip merupakan cara
bimbingan dan konseling bekerja, menerangkan bentuk kegiatannya yang utama
dan menjelaskan tentang andaisan falsafahnya:
Prinsip 1. Bimbingan bertanggungjawab tentang sistem perkembangan pribadi
seseorang. Prinsip in menekankan terhadap perkembangan pribadi, maksudnya agar individu dapat menggunakan persoalan secara pribadi dan bersistem untuk mengontrol kecerdasan individu. Biasanya usaha sekolah berpusat kearah
pembelajaran intelektual. Perkembangan komponen manusia manusia yang pribadi
dan emosi mendapat perhatian apapbila perkembangan intelektual dibatasi.
Prinsip 2. Cara utama bimbingan dan konseling dikendalikan dengan
menggunakan proses tingkah laku individu, bimbingan dan konseling bekerja
dengan urutan kejadian yang terdapat dalam konteks kehidupan mereka. Oleh
karena itu, proses dan kegiatan yang digunakan oleh personil bimbingan dan
konseling dirancang untuk membantu individu itu lebih memahami keadaan mereka
yang subjektif dan keadaan sosial.
Prinsip 3. Bimbingan diorientasikan kearah tolong menolong dan bukan
paksaan. Pelajar tidak boleh dipaksa untuk tunduk kepada bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan kesanggupan bersama individu yang terlibat.
Prinsip 4. Manusia mempunyai kemampuan untuk perkembangan dirinya.
Konselor cenderung percaya bahwa setiap orang mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan sikap diri yang lebih baik dan perlakuan dan sikap yang khusus
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek-aspek individu. Perubahan tingkah laku manusia yang paling abaik adalah aktif pada waktu belajar.
Prinsip 5. Bimbingan dan konseling berdasarkan kepada harga diri dan nilai
individu yang sama dengan hak mereka untuk memilih.
Prinsip 6. Bimbingan dan konseling suatu proses pendidikan yang
berkesinambungan. BK dimulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi.
C.MISKONSEPSI (KESALAHPAHAMAN) TENTANG BK
Bimbingan dan Konseling dalam perjalanannya masih banyak menghadapi
beberapa hambatan dan problematika. Bimbingan Konseling masih jalan tersendatsendat dalam pelaksanaanya, baik itu dalam lingkup sekolah, masyarakat, kerja ataupun organisasi. Hambatan dan problematika itu sendiri sebenarnya bukan disebabkan faktor eksternal tetapi pada dasarnya bersumber dari faktor internal. Bimbingan dan konseling hingga kini masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Pandangan ini timbul disebabkan karena memang kurangnya profesionalitas dan dedikasi yang tinggi dari orang-orang menekuni bidang bimbingan dan konseling.⁹
⁹H. M. Umar, Drs. Sartono, Drs. 1998. Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung : CV. Pustaka
Ditulis oleh :
Ahmad Wildan Sahuri Ramdani
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Media Sosial :
Email : ahmad.wildanda.13@gmail.com
Yt : Ahmad Wildan Sahuri Ramdani
IG : ahmadwildansr13
FB: Ahmad Wildan Sahuri Ramdani
Tw: Awsr Telkomsel13
WA : 081382619957
Komentar
Posting Komentar